Platform Microsoft .NET


Platform Microsoft .NET merupakan model untuk development di mana platform dan aplikasi bisa dibuat dan dijalankan tanpa bergantung pada alat (device) yang dipakai. Teknologi ini memungkinkan beberapa aplikasi bekerja sama, entah ada di harddisk, network lokal, komputer remote, atau di Internet.

Dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang menjadi standar industri IT, platform .NET memungkinkan seorang developer untuk membuat aplikasi Windows dan Web menggunakan bahasa pemrograman apa pun yang mendukung .NET dan aplikasi tersebut akan bisa digunakan oleh semua (aplikasi) client yang mendukung penggunaan .NET.

Platform .NET terdiri dari lima komponen utama dalam tiga lapisan (layer):

  • Lapisan terbawah adalah sistem operasi, yang merupakan sistem operasi Windows 32 bit, termasuk Windows XP, Windows 2003, Windows 2000, Windows ME, dan Windows CE.
  • Lapisan ke dua terdiri dari tiga produk:
    • .NET Enterprise Server dipakai untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat sistem bisnis skala besar seperti SQL Server, Application Center, BizTalk Server, Commerce Server dan lain-lain.
    • .NET Building Block Services merupakan distributed pro­grammable service yang tersedia secara online dan offline. Service bisa dijalankan di komputer stand-alone ataupun diakses menggunakan Internet. .NET building block service bisa digunakan dari platform apa saja yang mendukung SOAP.
    • .NET Framework merupakan pusat dari platform .NET. Termasuk di dalamnya adalah Common Language Runtime (CLR) dan framework dari class yang bisa digunakan oleh semua bahasa .NET. Karenanya, semua bahasa .NET akan menggunakan file runtime yang sama, dalam artian bahwa tak diperlukan runtime library khusus untuk Visual Basic karena .NET runtime file akan terinstal secara otomatis di versi-versi Windows selanjutnya.
  • Di lapisan teratas dari arsitektur .NET adalah Visual Studio .NET yang memungkinkan pembuatan Web Service, aplikasi Web dan aplikasi Window secara cepat.
    Sebagai penerus Visual Studio 6.0, Visual Studio .NET menyediakan Integrated Development Environment (IDE) yang mendukung pemakaian berbagai bahasa pemrograman dan fungsi-fungsi khusus seperti debugging lintas bahasa (pemrograman) dan editor skema XML.

.NET Framework

Teknologi COM (Component Object Model) yang digunakan Micro­soft sebelum .NET menggunakan Windows System Registry untuk menyimpan lokasi komponen sehingga lokasi tidak perlu di hard-code ke aplikasi client. Client hanya perlu menggunakan fiingsi Win32 API untuk mencari komponen di registry dan me-load-nya ke memori. Masalah terjadi karena komponen hanya bisa dlregistrasi satu kali di satu komputer sehingga jika diperlukan untuk menginstal aplikasi versi yang lebih baru, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur agar aplikasi bisa diinstal dan memungkinkan kompatibilitas dengan versi sebelumnya. Namun tahapan ini cukup sulit dan sebagian besar developer tidak memahaminya sehingga begitu versi terbaru diinstal, versi sebelumnya biasanya tak bisa berfungsi dengan baik.

Kelemahan lain, COM menggunakan remote procedure call (RPC) untuk memanggil komponen. Jika kita ingin menjalankan aplikasi di Internet, administrator harus membuka port tertentu di firewall untuk memungkinkan akses ke aplikasi. Cara lain, administrator bisa menggunakan DCOM lewat HTTP (Web protokol). Kedua cara itu cukup berisiko dari sisi keamanan data, juga, aplikasi client harus bisa mendukung penggunaan COM/DCOM agar bisa berkomunikasi dengan server. Mesin Unix dan aplikasi Java tak bisa menggunakan komponen ini, karena mereka tak mendukung COM.

Untuk mengatasi masalah di atas, Microsoft mengembangkan frame­work baru yang berbeda sama sekali dari model pemrograman sebelumnya. .NET Framework merupakan infrastruktur untuk pengembangan dan eksekusi aplikasi. Framework mengatur semua aspek eksekusi progam termasuk pengalokasian memori untuk penyimpanan data dan instruksi, permission dari aplikasi, eksekusi aplikasi, juga mengatur realokasi memori resource yang sudah tak dipakai lagi.

Pada .NET Framework, komponen dibuat berdasarkan fondasi yang sama. Kita tak perlu lagi menulis program untuk mengizinkan suatu objek untuk berinteraksi satu sama lain secara langsung.

.NET Framework didesain agar kompatibel lintas bahasa, kom­ponen-komponen .NET bisa saling berinteraksi tanpa bergantung pada bahasa pemrograman yang dipakai untuk pembuatannya. Sebagai contoh, aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic .NET bisa mengakses DLL yang dibuat dengan Microsoft C#, C++, atau bahasa .NET yang lain.

.NET framework mendukung secara penuh penggunaan class, inheritance, method, property, event, polymorphism, constructor, dan elemen object oriented lainnya.

Interoperabiiitas .NET termasuk ke inheritance, Visual Basic .NET class bisa diturunkan dari C# class, demikian pula sebaliknya.

Bersambung

Referensi:

Suharli, Suryanto. Membangun Aplikasi Berbasis Windows degan Visual Basic .NET. Pedoman Pengambilan Sertifikat Microsoft (MCP/MCAD) Ujian Nomor 70-306. Elex Media Komputindo. 2005.

4 tanggapan untuk “Platform Microsoft .NET

Tinggalkan Balasan ke Ivan Cool Batalkan balasan