Piring Pinjaman


Piring
Piring
Ruh manusia itu ibarat piring pinjaman. Pada saat di alam ruh, semua ruh mengakui bahwa Allah Swt. adalah Rabb-nya. Bila kita meminjam piring maka setelah digunakan ada tiga keadaan. Jika piring itu dicuci dahulu sebelum dikembalikan dan kembali bersih berkilau maka oleh si peminjam akan langsung diletakkan di rak piring. Keadaan kedua, jika piring pinjaman itu dikembalikan kepada pemiliknya dalam keadaan masih kotor dan belum dicuci maka oleh pemiliknya akan dicuci terlebih dahulu sebelum disimpan di rak piring. Keadaan ketiga jika piring pinjaman ini rusak (pecah) dan kotor maka si pemilik piring itu akan marah dan langsung membuang piring itu.

Piring itu adalah ruh kita sedangkan pemiliknya adalah Allah Swt.. Jika ruh seseorang saat menghadap Allah Swt. dalam keadaan bersih dari kotoran syirik, dosa, dan maksiat maka Allah Swt. akan langsung meletakkan ruh tersebut di dalam Surga. Jika ruh seseorang saat menghadap Allah Swt. itu kotor maka Allah Swt. akan mencucinya terlebih dahulu di neraka dan setelah bersih dari kotoran dosa dan maksiat maka ruh itu pun akan diletakkan di dalam Surga. Tapi seandainya ruh seseorang itu penuh dengan kecacatan seperti syirik, kafir, munafiq, murtad serta bergelimang dosa dan maksiat maka Allah Swt. akan langsung melemparkannya ke dalam neraka Jahanam.

Satu pendapat untuk “Piring Pinjaman

  1. subhanallah :’) analoginya benar seperti piring pinjaman
    terimakasih pak, lumayan buat tambah wawasan :-bd

    Suka

Tinggalkan komentar